Hakikat Metodologi Targhib dan Tarhib

(Kajian Ontologis dalam Pendidikan Islam)

Authors

  • Muslem Muslem STAI Nusantara Kota Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.62901/j-ikhsan.v1i2.10

Keywords:

Metode Targhib, Tarhib, Pendidikan Islam

Abstract

Targhib dan tarhib merupakan metode Qur’ani dalam mendidik manusia dan keduanya selalu diterapkan secara bersamaan. Targhib adalah janji terhadap kesenangan akhirat yang disertai bujukan. Sedangkan tarhib adalah ancaman melalui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah pelanggaran, kesalahan atau perbuatan dosa yang telah dilarang Allah. Hakikat metode targhib dan tarhib dalam pendidikan Islam bertujuan agar anak didik lebih terdorong untuk melakukan kebaikan, meraih prestasi yang lebih baik, sehingga ia akan lebih tekun, dan gigih dalam kegiatan pembelajaran dan juga aktifitasnya sehari-hari. Sementara hakikat tarhib adalah untuk memperbaiki tabiat dan tingkah laku anak didik untuk mendidiknya ke arah kebaikan sehingga tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan agar bertanggung jawab atas kesalahannya. Implementasi metode targhib dan tarhib dalam pendidikan Islam setidaknya harus memperhatikan tiga teknik yaitu teknik pemberian bimbingan dam ampunan, pemberian motivasi dan peringatan dan pemberiaan anugerah dan hukuman. Metode targhib dan tarhib memiliki keistimewan karena memiliki kedudukan yang teguh, akarnya bersumber dari al-Quran. Di samping itu metode ini juga dapat  memberikan pengaruh yang besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan hal-hal yang positif dan progresif serta mampu menggugah serta mendidik perasaan rabbaniyah; perasaan khauf (takut) kepada Allah, perasaan khusyu’, perasaan cinta, perasaan harap (raja’). Namun metode ini akan memiliki kelemahan apabila dalam aplikasinya berlebihan, dan tidak proporsional seperti berlebihan dalam targhib hanya akan amembangkitkan motivasi ekstrinsik sehingga secara tidak sadar akan memudarkan motivasi intrinsik anak didik. Kadang juga dapat menimbulkan ketidakikhlasan pada diri anak didik terhadap perbuatannya. Sementara berlebihan dalam tarhib akan mengakibatkan anak didik menjadi kebal ancaman, dan tidak mapan lagi baginya.

References

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.

______, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam; Seri Kajian Filsafat Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2000.

Abdurrahman An-Nahlawi Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam dalam keluarga, di Sekolah dan Masyarakat, Terj. Herry Noer Ali, Bandung: Diponorogo, 1996.

Abdurrahman Shaleh Abdullah, Teori-teori pendidikan berdasarkan Al-Quran, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Rosdakarya, 2001)

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Pers, 2002.

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam; Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Cet. 2 Jakarta: Kencana, 2004.

Muhaimin dan Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filsafat dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, Bandung: Trugenda Karya, 1993.

Muhammad Fadhil Al-Jamali, Filsafat Pendidikan Dalam Al-Quran, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1995.

Tasnim Idris, Penerapan Metode Targhib dan Tarhib dalam Pendidikan Islam; Studi Komparatif pada Dayah Terpadu dan Dayah Salafiyah, Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2008.

Tayar Yusur dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Jakarta: Rajawali, 1997.

Downloads

Published

2022-11-28

How to Cite

Muslem, M. (2022). Hakikat Metodologi Targhib dan Tarhib: (Kajian Ontologis dalam Pendidikan Islam). Jurnal Ikhtibar Nusantara, 1(2), 104–118. https://doi.org/10.62901/j-ikhsan.v1i2.10